Next Post

Ribuan Guru Di Kubar Belum Sarjana, Terbanyak Guru SD

Acara Penyerahan Laptop Kepada Kepala Sekolah Se- Kutai Barat di BPU Tana Purai Ngeriman

SENDAWAR, WARTAKUBAR.COM-Ribuan tenaga pendidik yang mengajar di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) ternyata belum mengantongi Izasah Sarjana. Termasuk juga masih banyak ditemukan yang belum memiliki sertifikasi sebagai guru.

Padahal sesuai dengan kewajiban bagi guru untuk memiliki serifikat pendidik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (UUGD). UU tersebut menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional minimum harus sarjana atau diploma empat (D-IV). Kemudian menguasai kompetensi, memiliki serifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Silvanus Ngampun mengakui,”Memang masih ribuan guru sekolah dasar yang belum menuntaskan pendidikan S1. Rata-rata masih berizasah SMA. Dari jumlah 3.000 guru se-Kubar terbanyak guru sekolah dasar,” ungkapnya saat membuka workshop kurikulum 13 kepada puluhan guru yang diselenggarakan oleh salah satu Perusahaan tambang, beberapa waktu lalu.

Sementara lanjut Silvanus menerangkan, Guru SMP dan sederajat hamper semuanya sarjana. Tak hanya itu, Masih banyak juga guru yang belum mengikuti sertifikasi.”Masalah ini tengah menjadi upaya kami agar semua tenaga pendidik dapat memenuhi aturan,” ucapnya.

Kondisi ini, kata dia disebabkan banyak yang bertugas mengajar di pedalaman dan daerah terpencil. Jauh dari ibukota kabupaten. Disatu sisi proses belajar mengajar juganharus tetap dilakukan. Sementara tuntutan penyesuaian pendidikan sebagai guru sulit terpenuhi. Akhirnya harus diperlukan biaya besar.

Meskipun demikian, menurutnya akan tetap menjadi kewajiban Disdikbud menyikapinya. Diantaranya rekruitmen tenaga pendidik yang harus diutamakan S1.”Di Kantor saya banyak sekali permohonan untuk menjadi guru. Kalau diletakkan di ruangan bisa penuh. Makanya saya prioritaskan yang sudah sarjana,’ terangnya.

Ketika ditanya apakah guru yang tidak sesuai dengan kualifikasi akan berdampak bagi mutu pendidikan,Silvanus mengatakan tengah nmenjadi perhatiannya. Makanya meski guru belum memiliki standar pendidikan wajib belajar.”Biar ijasah SMA tapi otaknya sama dengan yang sarjana,” katanya. Makanya wajib belajar terus.”Kalau punya handphone gunakan sebagai salah satu gudangnya ilmu. Jangan dipakai untuk hal-hal yang negative,” tegasnya.

Demikian juga disampaikan kepada guru yang memiliki waktu untuk kuliah, dia menganjurkan supaya sehera menuntaskannya. Pasalnya, jika tidak mengikuti aturan pada saatnya akan tertinggal.

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kubar inipun menekankan, era saat ini tenaga pendidik dituntut lebih kerja keras untuk mencetak generasi yang mumpuni.

“Jangan ada lagi sekolah yang lambat membagikan rapor anak didik setelah libur sekolah. Kondisi ini jelas tidak benar. Coba kalau Ibu dan Bapak guru sebagai orang tua siswanya yang anaknya menerima rapor pendidikan setelah libur sekolah, Kan tidak enak begitu,” teganya.

# Henry Situmorang #

Admin Admin

wartakubar

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *