Next Post

Meski Tak Berlayar Lagi, Puskesmas Terapung di Melak Telan Anggaran Rp 200 Juta

Sendawar, wartakubar.com

Masih segar dalam ingatan, Puskesmas terapung sempat menjadi maskot dan menjadi sarana pelayanan kesehatan yang selalu dinanti oleh masyarakat Kubar yang bermukim di pesisir sungai Mahakam.

Namun sejak tahun 2016 hingga sekarang ini Puskesmas terapung yang tertambat di Pelabuhan Kecamatan Melak Ilir dinyatakan tidak beroperasi lagi dan menyisakan kenangan.

“Iya benar terakhir kali Puskesmas terapung beroperasi tahun 2016 ketika melayani kesehatan masyarakat pesisir sungai yang dilanda banjir. Sekarang ini standy saja,” ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat, Barnabas SKM, Selasa (24/9/2019) di Sendawar.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kutai Barat Barnabas SKM

Barnabas menuturkan, Puskesmas terapung tersebut tidak beroperasi lagi, karena pihaknya telah mengoptimalkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersebar di seluruh kampung-kampung, termasuk juga di daerah pesisir sungai. Kemudian alasannya yakni operasional Puskesmas terapung juga tergolong tinggi, dulu itu bisa mencapai sekitar Rp 2 miliar, semakin hari semakin turun hingg saat ini masih ada anggaran pemeliharaan Puskesmas terapung sekitar Rp 200 juta.

Kalau dulu lanjutnya menerangkan, Dalam satu tahun anggaran Puskesmas terapung tersebut bisa beroperasi sebanyak 2 kali menuju hulu dan juga hilir untuk melayani kesehatan penduduk di pesisir sungai.

“Sekarang ini Puskesmas terapung di pelabuhan Melak masih dirawat dan ada petugas yang menjaganya. Diakuinya memang saat ini kondisi Kapal itu sudah layak diistirahatkan, karena ada kebocoran yang mengkhawatirkan apabila dioperasikan,” jelasnya lagi.

Barnabas menerangkan bahwa saat ini ada program pengganti yang di galakkan di 3 Kecamatan diantaranya Bentian Besar, Siluq Ngurai, dan Kecamatan Bongan yakni menghadirkan dokter spesialis di Puskesmas Dilang Puti, Siluq Ngurai, Blusuh, kemudian Puskesmas Jambuk.

“Dokter spesialis tersebut melayani kesehatan masyarakat secara gratis, ” ungkapnya.

Saat ditanya soal anggaran Puskesmas terapung meski sudah tak beroperasi lagi,

“Masih ada anggaran sekitar Rp 200 juta di tahun anggaran 2019 untuk biaya pemeliharaan serta Satpam yang menjaga, karena masih ada beberapa peralatan medis yang tersimpan di Puskesmas terapung,” tandasnya.

# hen #

Admin Admin

wartakubar

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *