Next Post

Curah Hujan Tinggi, Bentian Besar Dilanda Banjir

Bentian Besar, Warta Kubar.Com-Sudah dua hari terakhir hampir sembilan kampung di Kecamatan Bentian Besar dilanda banjir.

Camat Bentian Besar, Rudi Hartono SE, M. Si kepada media ini mengatakan, banjir melanda sejak Rabu (19/1/2022), sampai saat ini kondisi air masih naik yang mengakibatkan akses jalan Trans Kaltim-Kalteng di Kampung Dilang Puti tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat jenis minibus.

Menurutnya penyebab banjir adanya curah hujan yang tinggi dari malam sampai siang, sehingga air sungai meluap ditambah lagi air sungai yang besar ikut menambah debit air.

“Hampir semua kampung di Bentian Besar dikepung banjir. Kampung Sambung terlebih dulu tergenang air banjir hingga ke Kampung Jelemuq Sibak, Suakong, dan Dilang Puti, Kampung Penarong belum saya cek karena tidak bisa jalan ke sana, “katanya, Kamis (20/1/2022) melalui sambungan seluler.

Camat Rudi Hartono menerangkan, Kondisi terakhir banjir masih mengepung empat kampung, Jelemuq Sibak, Suakong, Dilang Puti dan Penarong.

Dia menambahkan, pihaknya telah menghubungi Pemkab Kubar melalui Dinas Sosial terkait dengan pemberian bantuan.

“Kondisi terparah banjir di Kampung Suakong ada jembatan terendam banjir sedalam leher manusia dan Dilang Puti. Aktivitas masyarakat terkurung . Sekarang warga sudah ada yang membuat dapur umum dari swadaya masyarakat,” tandasnya.

Banjir Diduga Akibat Kegiatan Operasi Beberapa Perusahaan Di Bentian Besar

Sungai Meluap Tak Jauh Dari Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit di Kampung Dilang Puti

Sementara itu, Yohanes Traksin seorang tokoh masyarakat Bentian Besar menyebut, Kondisi banjir di Kampung Sambung sangat memprihatinkan, karena memang baru kali ini banjir besar terjadi di Kampung Sambung.

Menurut Yohanes, setelah dipelajari ternyata banjir besar terjadi akibat adanya kegiatan operasi beberapa perusahaan yang membuka lahan sebut saja, perkebunan kelapa sawit Borneo dan Perusahaan Plywood Melak Industri (PMI) yang melakukan penebangan hutan.

“Baru baru ini ada salah satu perusahaan melakukan pembukaan lahan dan penanaman sawit. Hal ini yang mengakibatkan penyerapan air berkurang lalu terjadi banjir,” ujarnya, Kamis (20/1/2022) melalui sambungan seluler.

Yohanes berpendapat, kegiatan penebangan kayu log juga berpengaruh penyebab banjir besar.

“Kondisi air banjir di Kampung Sambung mencapai sedada orang dewasa. Sehingga aktivitas masyarakat terhambat, lalu kebun warga di pinggir sungai ikut terkena dampaknya, ” bebernya.

Yohanes berharap, agar perusahaan yang beroperasi di wilayah Bentian Besar memperhatikan kondisi masyarakat yang terdampak banjir.

“Seharusnya pihak perusahaan-perusahaan itu sadar sendiri lalu cepat tanggap untuk menyalurkan bantuan. Karena memang banjir terdampak akibat kegiatan perusahaan-perusahaan tersebut, ” harapnya.

Lebih lanjut Yohanes mengungkapkan, Terkait dengan amdal saat proses perijinan beberapa perusahaan di Bentian Besar, apakah memang melalui proses tahapan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Jika memang sesuai peraturan tidak mungkin terjadi banjir. Karena dalam aturan kegiatan perkebunan sawit tidak boleh dekat dengan pematang sungai. Ada penanaman sawit tidak sampai 100 meter dari sungai,” terangnya.

Sehingga diminta kepada pihak perusahaan-perusahaan yang ada di Kecamatan Bentian Besar agar memperhatikan dampak lingkungan.

“Jangan mereka hanya mau meraup untung saja, Karena memang masyarakat tidak pernah mendapatkan keuntungan dari hadirnya perusahaan sawit di Bentian Besar, malahan terkena kerugian akibat banjir besar yang terjadi bisa dua kali dalam setahun, “tegasnya.

Yohanes mengungkapkan, Perusahaan Sawit Borneo seharusnya memperhatikan hal ini.

Selanjutnya, disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Kubar dalam hal penerbitan izin agar memperhatikan amdal.

” Amdal perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya dikaji terlebih dahulu. Kalau sudah terjadi banjir akibat dampak lingkungan yang buruk kan masyarakat yang dirugikan, ” bebernya.

“Kedepannya jika masyarakat minta relokasi dari wilayah pinggiran sungai, saya minta pihak perusahaan-perusahaan harus siap membantu merelokasi warga,” ujarnya.

“Saya sangat miris dan prihatin atas terjadinya banjir kali ini. Berharap pihak perusahaan-perusahaan tidak tutup mata. Masih awal tahun ini saja sudah terjadi dua kali terjadi banjir di Bentian Besar. Intinya setiap kali hujan deras berkepanjangan, pasti terjadi banjir, ” pungkas pria warga Kampung Randa Empas ini.

Kondisi Banjir di Kecamatan Bentian Besar

# hen #

 

 

 

 

 

 

Admin Admin

wartakubar

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *