Next Post

Dampak Sungai Kedang Pahu Tercemar, Masyarakat Kampung Minta Perusahaan Segera Sediakan Air Bersih

Kondisi air Sungai Kedang Pahu yang beberapa waktu lalu keruh dan berlumpur akibat luapan sedimen kegiatan pembersihan lahan tambang beberapa waktu lalu.

SENDAWAR, Warta Kubar.Com

Kurang lebih sepekan setelah diketahui bahwa sumber pencemaran Sungai Kedang Pahu di Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) berasal dari salah satu perusahaan tambang batubara, masyarakat kampung yang terdampak meminta pihak perusahaan segera menyediakan fasilitas air bersih. Sebab masyarakat sangat merasa khawatir jika limbah yang mencemari sungai tersebut mempengaruhi kondisi kesehatan. Karena sungai tersebut merupakan sumber kehidupan yang digunakan masyarakat sejak bertahun-tahun lamanya.

“Masyarakat sekitar sangat mengharapkan perusahaan ini bisa segera bertanggung jawab akan kebutuhan air sungai penduduk kampung yang tercemar tersebut. Mereka sudah menyampaikan ini kepada pemerintah kecamatan dan kami juga sudah melakukan komunikasi kepada perusahaan,” kata Camat Damai, Fransisko saat berhasil dihubungi Minggu (22/8/2021) sore.

Namun dalam komunikasi selama sepekan terakhir ini, belum ada terlihat upaya perusahaan. Dimana sebelumnya perusahaan tersebut mengakui dan bersedia memfasilitasi kebutuhan air dengan menyediakan fasilitas sumur pompa. Sesuai dengan berita acara yang ditandatangani saat penyerahan analisis sumber pencemaran yang disampaikan DLH Kubar kepada pemerintah daerah beberapa waktu lalu.

“Sampai saat ini memang belum ada pak. Komunikasi terakhir dengan pihak perusahaan, katanya akan mengecek lokasi di beberapa kampung untuk disediakan fasilitas sumur pompa tersebut. Namun sampai sekarang belum ada kelanjutannya, terang Fransisko.

Pihak kecamatan dan masyarakat setempat pun masih akan terus berupaya mengejar tanggung jawab dari perusahaan tersebut. Apalagi, untuk aliran sungai yang sebelumnya disampaikan DLH Kubar mengandung kandungan Total Suspended Solid (TSS) yang cukup tinggi. Tidak disertai dengan penjelasan sampai kapan nilai TSS tersebut akan tetap tinggi. Serta apakah air sungai masih aman untuk di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun saat ini air sungai tersebut sudah kembali normal dari segi warna air yang tidak terlalu keruh.

Sementara itu, pihak perusahaan yang coba di konfirmasi mengenai penyediaan fasilitas air bersih bagi masyarakat kampung. Tidak banyak memberikan komentar, hanya mengatakan bahwa pihak perusahaan menunggu surat resmi dari DLH Kubar.

“Kami masih menunggu surat resmi dari DLH,” kata CSR Perusahaan yang bergerak dibidang batubara tersebut, Dennis.

(HMS36)

 

 

Admin Admin

wartakubar

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *