SAMARINDA, WARTAKUBAR.COM
Acara Akhbar yang bertajuk Royal Conference Gereja Bethel Indonesia(GBI) Keluarga Imamat Rajani(KELIR) Samarinda dengan resmi dibuka, Selasa(10/4/2018) di KELIR House Solong Samarinda.
Kegiatan rohani Kristen tersebut diawali dengan Ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani(KKR). Ketua umum Laskar Pemuda Dayak Kalimantan Timur Fendi Meru saat sambuitannya menyampaikan,
” Saya mengucapkan terima Kasih dan kesempatan ini merupakan kebanggan untuk LPDKT bisa terlibat dalam menyukseskan Royal Conference 2018,” ucapnya.
lanjut disampaikannyan bahwa LPDKT adalah organisasi yang terdiri dari berbagai suku maupun agama, namun akan tetap bertekad memelihara kesatuan bangsa, tandasnya.
Sementara Ketua Persekutuan Dayak Kalimantan Timur H Syahrie Jaang mengungkapkan rasa syukurnya jika kegitan yang baik ini bisa dilaksanakan di Samarinda.
” Saya menghadiri undangan sebagai Tokoh masyarakat Dayak Kalimantan Timur. Berharap dengan terlaksananya acara Royal conference 2018 akan melahirkan generasi yang mampu memelihara persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya sembari memukul gong pertanda dimulainya Royal Conference 2018.
Kebenaran Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pendeta Kondang Gilbert Lumoindong dengan Tema Membawa Kematian Yesus dalam Ayat Alkitab 2 Korintus 4:7-10 sangat memberkati ribuan jemaat dan mengalami mujizat kesembuhan dari Tuhan Yesus Kristus.
Acara malam pembukaan Royal Conference 2018 yang dilaksankan setiap tahun ini diawali dengan Pujian, Penyembahan dan Tarian Kolosal Budaya Dayak Kalimantan Timur.
Royale Conference 2018 mengadakan Seminar pada 11-12 April 2018 bertempat di gedung GBI Kelir Mal Lembuswana samarinda yang dilayani oleh pembicara Pdt.Dr. Julius Ishak Abraham(Pendiri dan Pembina STT Kharisma), Pdt.Dr. Rubin A. Abraham(Ketua Teologi dan Pendidikan BPH GBI Se-Dunia), Pdt.Dr. Timotius Subekti(Gembala Sidang GBT KAO Semarang) dan Pdt.Dr. Daniel Prajogo(Associate Professor in the Department of Management, Monash University Melbourne).
Royal Conference GBI KELIR Samarinda 2018 diikuti bukan hanya Pendeta maupun undangan dari Kaltim, namun dari luar pulau Kalimantan timur seperti Pulau Jawa, Jabodetabek, Sulawesi, Manado dan Ambon.
# Henry Situmorang #
