Next Post

Menunggak Satu Bulan Aliran Listrik Bisa Diputus

Kepala PLN Rayon Melak, Agus Soleh

SENDAWAR, WARTAKUBAR.COM

Bagi masyarakat pelanggan listrik yang masih menggunakan KWH Meter Manual diminta perhatiannya untuk membayar tagihan rekening listrik tepat pada waktunya, Karena menunggak selama satu dan dua bulan saja maka aliran listrik bisa diputus oleh pihak PLN.

” Iya mas, jadi ketentuan ini bukan hal baru lagi diberlakukan namun sejak awal pemasangan listrik kepada masyarakat telah disampaikan, bahwa jika pelanggan listrik menunggak pembayaran selama satu dan dua bulan yakni lewat tanggal 20 setiap bulannya maka terhadap pelanggan tersebut aliran listrik akan diputus. Tetapi KWH Meter belum dibongkar dan ada biaya keterlambatan pembayaran rekening listrik, ucap Kepala Perusahaan Listrik Negara(PLN) Ranting Melak. Agus Soleh Kamis(22/01/2018)

Lanjutnya menerangkan, Apabila keterlambatan pembayaran diatas tiga bulan maka PLN berhak membongkar rampung aliran listrik beserta KWH Meternya yang artinya pelanggan tersebut telah dalam status non aktif atau tidak membutuhkan listrik lagi. Jika ingin menyambung aliran listrik lagi akan ada biaya pemasangan kembali, jelasnya.

Diakuinya, Kita hanya melaksanakan instruksi pimpinan diatas untuk memeriksa sampai memutus aliran listrik di rumah-rumah pelanggan yang pembayarannya menunggak. Ada empat tim yang datang dari samarinda untuk membantu kita dlam melakukan ini. Jadi diminta masyarakat jangan kaget ini sudah sesuai prosedural kita hanya melaksanakan saja mas, terang Agus Soleh.

” Mungkin ada pertanyaan di masyarakat, kenapa sekarang ini baru ada pemutusan aliran listrik dari dulu gak ada. memang baru saat ini gencar dilakukan karena personil PLN Melak terbatas, nah sekarang sudah ada bantuan personil dari samarinda sesuai dengan instruksi pimpinan. Pada intinya pelaksanaan Pemeriksaan maupun pemutusa aliran listik ini sudah sesuai prosedur, termasuk memang mendapat pengawalan dari personil  Polisi dari Polres Kutai Barat,” paparnya.

Kepala PLN Rayon Melak: Agus Soleh

Untuk diketahui bahwa biaya produksi PLN Ranting Melak ini saja bisa mencapai Rp 12 miliar setiap bulannya hanya untuk biaya Bahan Bakar Minyak Jenis solar industr dengan kisaran harga Rp 7900 perliter. Biaya tersebut belum termasuk untuk wilayah Long iram dan Muara pahu. Sementara ini jumlah rekening pembayaran listrik dari pelanggan kita secara keseluruhan hanya mencapai sekitar Rp 7 miliar. Jadi dalam hitungan kasarnya Perusahaan Listrik Negara(PLN) yang juga milik Badan Usaha Milik Negara(BUMN) ini mengalami defisit sekitar Rp 5 miliar setiap bulan, ungkap Agus Soleh.

# Henry Situmorang #

Admin Admin

wartakubar

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *