Next Post

Wujudkan Pelayanan Masyarakat, BPK dan Petinggi Kampung Harus Bersinergi

Bupati Kubar FX Yapan (empat kanan) didampingi Sekkab Kubar Ayonius (tiga kanan) beserta anggota BPK se-kecamatan Penyinggahan, seusai pengukuhan BPK, di Gedung BPU, Kampung Penyinggahan Ilir.

SENDAWAR, WARTAKUBAR.Com – Bupati Kutai Barat (Kubar) FX Yapan mengatakan, bahwa anggota Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) dapat benar-benar menjadi partner kepala kampung dalam membangun kampung, karena kepala kampung tidak mungkin bekerja sendiri melayani masyarakat.

Apalagi kata Bupati, BPK harus bisa menjadi pilar utama dan jembatan koordinasi antara pemerintah kampung dan masyarakat di kampung yang bersangkutan.

 “Lebih-lebih dalam kaitan dengan pekerjaan yang dilakukan untuk pelayanan masyarakat,”ujar Bupati.

Bupati Kubar dua periode ini menyampaikan ini, pada Pengukuhan BPK se-Kecamatan Penyinggahan, di Gedung BPU, RT 3Kampung Penyinggahan Ilir, Kecamatan Penyinggahan, Senin (11/11/2024). Pengukuhan BPK ini terkait bertambahnya masa kerja menjadi 8 tahun sebelumnya hanya 6 tahun. Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

BPK dan kepala kampung diharapkan, harus tetap bersinergi dalam membangun kampung. Karena keduanya, merupakan bagian dari sistem pemerintahan Kampung.

 “Karena itu, jangan sampai keduanya terlibat konflik yang justru merugikan masyarakat,” tegasnya Bupati.

 Bupati menyampaikan, selamat kepada BPK yang telah dikukuhkan. Ini merupakan kepercayaan atau tugas yang sangat mulia. BPK juga diharapkan, mampu menjadi perekat untuk kampung kedepannya dan saling melengkapi antara satu sama lainnya.

Artinya, apabila satu ada kekurangan dan satunya mencukupi. “Apalagi saya sudah membuat motto Kubar, hari esok lebih baik dari pada hari ini. Tetapi menuju motto tersebut, tidak semudah membalikkan telapak tangan,”ucapnya.

“Kita harus mempunyai harapan, cita-cita dan mimpi. Satu syarat untuk menuju mimpi itu, kita harus damai, aman dan tentram. Itu adalah modal membangun suatu daerah,” pungkasnya.

Bupati meminta kepada BPK membantu kepala kampung dan masyarakat, paling tidak memiliki data yang valid terkait dengan kampung dan lainnya. Hal ini kunci utama dalam kesuksesan pembangunan kampung.

Data yang valid inilah sangat berpengaruh dalam penyusunan pembangunan daerah. “Apabila kita berbicara di dalam rapat tidak memiliki data yang valid, itu sudah di bilang omong kosong,”tegasnya lagi.

Bupati juga meminta BPK dan kepala kampung terus bersinergi dan membuat tim kerja (team work) untuk kemajuan kampungnya.

 “Kalau BPK dan Petinggi ikut jalan ini, maka hari esok lebih baik daripada hari ini dapat terwujud dengan baik,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *