Next Post

Demi Masa Depan Anak, TK Swasta Akan Dijadikan Negeri

Kepala Disdikbud Kubar RL Bandarsyah dalam dialog di kantornya, Rabu (13/11/2024). 

SENDAWAR, WARTAKUBAR.Com – Guna meningkatkan kualitas Pendidikan, Maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Kutai Barat (Kubar) berencana mengubah sekolah taman kanak-kanak (TK) swasta menjadi sekolah negeri di 16 kecamatan.

Kebijakan itu diambil untuk memberikan kesempatan kepada semua anak usia 4-6 tahun agar bisa mengenyam pendidikan anak usia dini (PAUD). Lantaran Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kutai Barat, baru sekitar 49% anak usai dini yang mengenyam pendidikan taman kanak-kanak (TK).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat, RL Bandarsyah mengatakan, Strategi yang diambil adalah perubahan 16 Sekolah TK swasta menjadi TK Negeri di seluruh kecamatan se Kabupaten Kutai Barat.Jadi pilot projectnya itu 16 Kecamatan satu TK Negeri. Kemudian tag line-nya akses pendidikan muda untuk masa depan ceria,” ungkapnya, Rabu (13/11/2024).

Bandarsyah menjelaskan, salah satu penyebab orang tua tidak menyekolahkan anak-anak ke sekolah PAUD atau TK adalah persoalan biaya dan fasilitas. Sehingga dengan adanya sekolah negeri, diharapkan makin banyak anak usia 4-6 tahun yang mendapatkan pendidikan sejak usia dini.

“Karena dalam laporan kinerja instansi pemerintah Disdikbud Kubar Tahun 2023 angka partisipasi sekolah (APS) usia 4 sampai 6 tahun di Kutai Barat itu baru 49%. Artinya ada 51% warga kita tidak bersekolah TK. Banyak faktor sebenarnya, salah satunya adalah dari sisi pembiayaan dan fasilitas. Makanya strategi kami adalah mengubah sekola swasta menjadi negeeri supaya biaya ditanggung pemerintah,” tambahnya.

“Karena mungkin orang tua berpikir kalau sekolah swasta agak mahal, makanya kita mau ubah sekolah swasta ke Negeri secara bertahap,” imbuhnya.

Strategi itu lanjut Bandarsyah, Sejalan dengan peluncuran proyek perubahan yang diberi nama Kubar Cerdas dan Bahagia atau “Kubar Ceria”, yang saat ini tengah dilakukan Disdikbud Kubar.

Bandarsyah menyimpulkan bahwa urusan pendidikan bukan tugas dinas pendidikan semata, tetapi tugas semua stake holder terkait. Baik dari sisi penyediaan sarana prasarana maupun SDM.

“Kalau kita mau pendidikan bermutu maka semua pihak harus bekerja sama. Baik pemerintah, pemerhati pendidikan, swasta maupun orang tua. Sebagai aparatur pemerintah maka kita adalah pelayan, dan pelayanan kita berpusat kepada anak-anak, mereka adalah bosnya dan kita adalah pelayannya itu prinsip. Yang kedua pernyataan dari Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan mengatakan bahwa senjata paling ampuh untuk mengubah dunia adalah pendidikan,” tandasnya.

(Adv/Diskominfo Kutai Barat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *